Kata Ustaz Don Daniyal di wall post FBnya:
‘Tatkala membuat apa jua keputusan, sama ada besar mahupun kecil,
bermunajatlah kepada Allah. Keputusan yang terbaik untuk kita hanya ada pada
NYA...
Subhanallah Walhamdulillah Wala'illaha'illallah Wallahuakbar... :)’
Subhanallah Walhamdulillah Wala'illaha'illallah Wallahuakbar... :)’
Terlintas pula kepada saya bagaimana jika keadaannya begini??
Bila tidak
pasti dengan sesuatu keputusan &
merasai sukar untuk menyelesaikan sesuatu perkara, kita
selalunya akan kembali kepada Allah. Bermunajat dan menyerahkan
segalanya kepada ketentuan Allah yang Maha Mengetahui segala yang terbaik sekarang dan masa depan untuk
hambaNya. Melalui doa, solat istikhoroh atau solat hajat bermunajat, menyerah
kepada Allah untuk memberikan kita ilham dan petunjuk. Kita sering bertekad akan menerima segala apa
yang diilhamkan kerana kita amat yakin sesungguhnya Allah jua Yang Maha
Mengetahui segala sesuatu.
Setelah berulang kali mengulangi permohonan hidayah Allah ini, dengan kuasa
Allah, diilhamkanlah petunjuk untuk kita.
Di permulaannya, kita cuba menerima
meskipun ianya pahit dan tidak seperti yang kita harapkan. Namun, hari demi
hari, nafsu dan perasaan semakin menebal
untuk menurut kata hati sendiri bukan
lagi apa yang Allah ilhamkan.
Situasi juga boleh terjadi begini:
Setelah solat berulang kali, diberi petunjuk dan kita penuh yakin ianya dari Allah, kita gembira bila keputusan / petunjuk Allah menyamai apa yang kita harapkan. Namun... beberapa ketika, kita juga menolaknya dengan logik akal kita @ mungkin kita meramalkan sendiri pula kesusahan demi kesusahan yang kita akan hadapi jika mengikut apa yang diilhamkan itu. Kedua-dua situasi ini & yang awal tadi tetap sama analoginya... menolak apa yang diilhamkan / petunjuk Allah. Dibimbangi kemurkaan Allah; seolah kita mengacah / mempermainkan keputusan / petunjuk Allah setelah kita beriya-iya memohon daripadaNya. Na'uzubillah.
Setelah solat berulang kali, diberi petunjuk dan kita penuh yakin ianya dari Allah, kita gembira bila keputusan / petunjuk Allah menyamai apa yang kita harapkan. Namun... beberapa ketika, kita juga menolaknya dengan logik akal kita @ mungkin kita meramalkan sendiri pula kesusahan demi kesusahan yang kita akan hadapi jika mengikut apa yang diilhamkan itu. Kedua-dua situasi ini & yang awal tadi tetap sama analoginya... menolak apa yang diilhamkan / petunjuk Allah. Dibimbangi kemurkaan Allah; seolah kita mengacah / mempermainkan keputusan / petunjuk Allah setelah kita beriya-iya memohon daripadaNya. Na'uzubillah.
Mungkinkah ianya akan mengundang kemurkaan Allah?????